KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Allah
Yang Maha Esa, sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta
seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema “RANTAI
DAN JARING-JARING MAKANAN” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak
kurang daripada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain
untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata Pelajaran IPA serta
merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana
penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza
Wa’jalla hingga dalam penulisan dan penyusununnya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis
nantikan dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak
sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang
dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi
seluruh siswa-siswi SMK NEGERI 2 KARAWANG Amien ya Rabbal ‘alamin.
Wassalalam,
Karawang, 07 November 2012
(Nanda
Insan Mulia)Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar
........................................................................................................................
i
Daftar Isi
.................................................................................................................................
ii
BAB
I RANTAI MAKANAN
........................................................................................
1
A. Komponen Rantai Makanan ...........................................................................
1
B. Mekanisme Rantai Makanan...........................................................................
2
C. Proses Alur Rantai Makanan..........................................................................
3
BAB
II JARING-JARING MAKANAN ....................................................................... 4
A. Mekanisme Jaring-Jaring Makanan
……………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................
7
KATA PENUTUP
………………………………………………………………………….. 8
BAB
I
1.
RANTAI MAKANAN
Dalam ekosistem , terjadi sebuah
proses yang dinamakan rantai makanan. Seperti
Tumbuhan à Fitoplanktonà Zooplankton à
Ikan Kecil à ikan besar . Proses makan
dimakan anatara makhluk hidup ini disebut rantai makanan. Begitu pula didalam
ekosistem laut, terjadi proses makan dimakan
diantara penghuni laut. Fungsi makanan dilaut adalah untuk menjaga
makhluk hidup didalamnya. Jangan samapai
jumlah pemangsa lebih banyak dari pada
jumlah mangsanya karena akan mengakibatkan kepunahan makhluk hidup.
Menurut Campbell dkk, a
food chain is the sequence of food transfer from tropic level to tropic level.
Rantai makanan diartikan sebagai urutan perpindahan makanan dari taraf trofi ke
taraf trofi lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa rantai makanan adalah
perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan
tertentu.
A.
KOMPONEN RANTAI MAKANAN DILAUT
Fitoplankton adalah penyedia
makanan didalam rantai makan di laut atau juga di sebut Produsen. Ia merupakan
makhluk hidup bersel satu yang sangat kecil, tidak bias dilihat oleh mata
telanjang ( bias dilihat oleh micrososft dan hidupnya melayang-layang dilaut.
Fitoplankton disebut produsen karena memliliki klorofil untuk membuat makanan
sendiri melalui bantuan cahaya matahari. Proses ini disebut dengan
fotosintesis. Contoh Fitoplankton adalah dinoflagellata dan diatomae.
Hewan kecil seperti ikan sarden ,
ikan hering, kepiting dan lobster memakan Zooplankton, dalamrantai makanan di
laut zooplankton memakan fitoplankton disebut Konsumen I, zooplankton memakan
zooplankton yang lebih kecil disebut konsumen II, selanjutnya hewan kecil pemakan zooplankton
(konsumen II) disebut Konsumen III.
Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring
makanan, terdapat beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni :
a.
Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan
yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian
energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik
yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen
utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk
fitoplankton.
b.
Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan
hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora
yang memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan
konsumen primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya
dalam rantai makanan.
c.
Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan
atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang
dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan
digerogoti oleh spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak.
Zat-zat yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur,
sehingga bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi
tersedia bagi organisme-organisme lain.
B. Mekanisme Rantai Makanan
Pada rantai makanan terdapat tingkatan/urutan
organisme. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan (autotrof)
adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau
sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas
hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, yang terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya sampai
organisme mati dan diurai oleh dekomposer. Hasil rombakan dari dekomposer dapat
dipergunakan kembali oleh organisme autotrof.
Berdasarkan jenis mata rantai pertamanya maka
rantai makanan dapat dibedakan atas dua yakni tipe rantai makanan perumput
dan tipe makanan detritus. Dua jenis rantai makanan ini bisa terdapat
dalam satu populasi atau beberapa populasi dalam suatu ekosistem.
C. PROSES ALUR RANTAI MAKANAN
DILAUT
Begitulah
proses rantai makanan dilaut. Bisakaha dibayangkan ketika salah satu trantai
makanan itu terputus atau punah? Yang terjadi adalah ketidak seimbangan biota
laut, ketika biota laut tidak seimbang, alam akan tidak seimbang lagi, pasti
ada kelebihan mahkluk hidup yang akan mengancam kehidupan manusia.
BAB
II
2.
Jaring-Jaring
Makanan
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan
produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak
langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya
hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen
secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan
konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan
membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah
rantai makanan ini: daun berwarna tanaman air (Produsen) -->detritus
(Konsumen I) --> amfipoda (Konsumen II) --> ikan gurame (Konsumen III)
--> manusia (Konsumen IV/Puncak).
Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan
lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari
rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi
tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu
saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk
tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang
memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).
Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya
memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.
|
|
|
|
|
|
Berikut gambar jarring-jaring makanan
A.
Mekanisme Jaring-Jaring Makanan
Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa
rantai makanan
di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. fitoplankton →
zooplankton → ikan kecil → pengurai
b. fitoplankton →
zooplankton → ikan kecil → ikan besar → pengurai
c. fitopankton → zooplankton → ikan
kecil → predator → pengurai
d. fitoplankton →
zooplankton → ikan besar → pengurai
Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan
memakan diakhiri oleh pengurai. Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai
dalam ekosistem sangatlah penting yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan
zat penyusun tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah.
Dengan demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan produsen.
Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga kebutuhan
tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.
Apabila tumbuhan hidup subur, berarti tumbuhan
tersebut menjamin ketersediaan makanan bagi herbivora. Meningkatnya herbivora
menjamin ketersediaan makanan bagi karnivora. Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa antara komponen dalam ekosistem yang satu dengan lainnya
senantiasa berinteraksi dan terjadi kesalingtergantungan.
Berdasarkan gambar dan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa dalam suatu ekosistem terjadi interaksi dan
kesalingtergantungan antar organisme guna kelangsungan hidupnya.
DAFTAR
PUSTAKA
i
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar